November 30, 2023
Polri Gandeng Kemenkominfo Blokir Akun YouTube Pendeta Saifudin Ibrahim

Polri Gandeng Kemenkominfo Blokir Akun YouTube Pendeta Saifudin Ibrahimko

Beritaterakurat.com //Jakarta//~Pendeta Saifudin Ibrahim yang pernah mengusulkan kepada Menteri Agama untuk menghapus 300 ayat AlQuran, telah ditetapkan oleh Polri sebagai tersangka pelaku penistaan agama.

Kemenkominfo juga telah diminta bantuan oleh Polri untuk menutup akses ke konten YouTube milik Pendeta Saifudin Ibrahim.

Tetapi karena kasusnya masih dalam penyelidikan maka saat ini masih belum ditutup semuanya karena masih digunakan untuk mendalami kasus ini.

Kasus ini menambah deretan kasus yang digolongkan sebagai penistaan agama oleh aparat kita. Walaupun sebagai masyarakat kita bisa melihat bagaimana gercepnya aparat kalau yang dituduh melakukan adalah dari agama minoritas, tetapi sebaliknya dari kalangan mayoritas terkesan didiamkan saja.

Kita bisa melihat bagaimana seorang Ustad Abdul Somad masih nelenggang bebas tanpa pernah diperiksa atas kasus penistaan agama yang dilakukan ketika mengatakan ada jin di Salib.

Saat ini ditengarai Pendeta Saifudin Ibrahim berada di Amerika dan oleh karena itu polisi akan segera mengirimkan red notice ke FBI, agar dapat dilakukan penangkapan.

Masalah agama memang sering menjadi masalah di negara kita. Kita semua tahu bahwa agama seringkali digunakan sebagai alat politik oleh para politisi yang tidak bertanggung jawab guna memenuhi ambisinya, memenangkan kontestasi politik yang diikutinya.

Pilkada DKI tahun 2017 adalah contoh nyata dan kemudian menghasilkan pemimpin yang hanya pandai janji dan menata kata, sementara kerjanya senyap prestasi.

Perpindahan agama, apalagi menyangkut figur yang terkenal sering menjadi lahan pengisi konten dari para pegiat medsos yang tidak pernah memikirkan dampaknya bagi persatuan bangsa.

Saya berharap bapak Johnny Plate selaku Kemenkominfo bisa memerintahkan staf Kemeninfo untuk memblokir semua konten medis sosial yang berisi glorifikasi terhadap personil yang melakukan perpindahan agama karena itu bisa merusak persatuan bangsa

Biarlah agama menjadi ranah pribadi setiap orang.

Pancasila harus benar benar menjadi falsafah bangsa yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari terutama oleh aparat negara.

Jangan sampai terjadi kriminalisasi ataupun glorifikasi karena perpindahan agama.

Sebagai filter awal, Johnny Plate punya peranan besar untuk menutup akses semua konten seperti sudah saya tuliskan diatas.

Saya juga heran, kalau memang kesalahan Pendeta Saifudin Ibrahim hanya karena mengusulkan, mengapa harus ditangkap? Usul kan boleh diterima, diabaikan atau ditolak?

Ternyata bukan hanya itu, tetapi dalam videonya Pendeta Saifudin Ibrahim juga menyatakan sbb:

1.Menyebut Pancasila lebih baik daripada kitab dari Arab

2.Dalam Islam tidak ada ketenangan, kedamaian. Semua merusak

3.Umat Islam tertekan, sehingga agama hanya ucapan-ucapan saja. Semua umat Islam tidak akan ada yang mampu menjalankan sholat lima waktu.

Agama Islam berpotensi tidak memberikan perlindungan kepada kaum minoritas.
Saat ini memang cukup banyak masyarakat yang suka berpolemik dalam hal agama.

Dimulai dari Zakir Naik yang mempertanyakan dan cenderung mengolok-olok Kekristenan kemudian dari kalangan Kristen muncul orang yang menyebut dirinya Christian Prince. Konten youtube dari kedua tokoh tersebut banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia.

Mungkin ada sebagian masyarakat yang senang menonton dan kemudian ketika dukungannya “menang”, maka diapun akan ikut merasa menang juga.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang mempunyai komitmen Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, saya berharap kita semua tidak berpolemik. Lebih baik kita belajar untuk mengerti dan menghargai kebhinnekaan kita.

Kepada bapak Johnny Plate, saya mengusulkan untuk konten-konten yang seperti itu lebih baik diblokir saja, mengapa?

Karena sebagian besar masyarakat kita belum terbiasa untuk menghargai beda pendapat dan apa yg ditunjukkan oleh Zakir Naik maupun Christian Prince adalah sebuah agitasi alias menyerang dengan pendapat yang dimiliki. Hal seperti ini akan makin membuat retaknya tembok kebangsaan kita yang sebenarnya belum merekat penuh.

Lebih baik kita mencontoh DR.Bambang Noorsena yang selalu bisa berdiskusi dengan adem tanpa harus membuang keyakinannya.

Dari bapak DR.Bambang Noorsena kita bisa belajar beragama sekaligus mencintai negara kita, Indonesia.

  • Keindonesiaan kita, dengan budaya yang unik seharusnya juga tampak dalam kehidupan kita selaku mahluk yang mengaku beragama.

Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah komitmen bangsa yang sudah final. Oleh karena itu sudilah kiranya Bapak Johnny Plate memblokir semua konten yang berpotensi merusak tembok kebangsaan kita, dari tokoh agama atau masyarakat manapun.☆☆☆

Sumber :tribarata/republika

https://tribratanews.polri.go.id/blog/hukum-4/polri-gandeng-kominfo-blokir-akun-youtube-saifuddin-ibrahim-45528
https://m.republika.co.id/amp/r8vtky212214205926001/4-penghinaan-terbaru-islam-di-video-terbaru-pendeta-saifudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *