

*Perbankan dan Saham Indonesia Baik-baik Saja Setelah 11 April, Faisal Basri Gurem!*
Beritaterakurat.com //Faisal Basri adalah salah seorang mantan ekonom dan pengamat yang memiliki rekam jejak yang cukup baik. Dia adalah orang yang mengetahui keadaan ekonomi, tapi entah kenapa, belakangan ini dia menjadi orang yang nggak jelas. Sering kritik Joko Widodo.
Mungkin apa yang terjadi di dalam bisnisnya terganggu, sehingga ia menjadi sosok yang kerap mengkritisi Joko Widodo? Orang ini bisa saya katakan antara ekonom atau tukang ramal yang gagal. Kenapa? Karena dia seringkali meramal ekonomi Indonesia akan hancur.
Beberapa arahannya juga misleading banget, malah justru membuat Indonesia akan makin hancur, karena dia pernah ngoceh untuk tarik semua uang dari bank. Dan Faisal Basri dicuekin sama rakyat Indonesia. Bukti dia ekonom yang nggak didengar. Sudah nggak jelas.
Bank tetap bertahan, rush penarikan uang tidak terjadi sama sekali. Kenapa? Karena pendengarnya Faisal Basri itu adalah kaum kadrun pendukung Anies, yang uangnya gak seberapa. Kalau pebisnis besar, orang-orang macam Sandiaga dan Prabowo pun juga gak bakalan lakukan itu. Rugi coy!
Anies pun juga bahkan disebut-sebut sebagai pemimpin yang di mana uang APBD nya banyak mengendap di bank. Padahal Anies dan Faisal itu kan bersaudara. Mantap betul kan? Memang Faisal Basri itu cuman modal omongan.
Dia bahkan bicaranya lebih tajam dan ketus lagi. Dia mengatakan bahwa dipimpin Jokowi, ekonomi nggak akan kemana-mana dan cenderung parah. Padahal kalau bicara data dan fakta, Faisal Basri ini mentah. Indonesia justru maju saat dipimpin Jokowi. Nggak kebayang kalau yang menang itu junjungannya, Prabowo.
Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan Indonesia jika Prabowo menang di tahun 2019. Apakah dia mampu menghadapi pergeseran global di pandemi ini? Saya rasa dia nggak bisa. Indonesia pasti hancur kalau dipimpin Prabowo. Faisal Basri ini mulutnya tajam tapi sekaligus tumpul. Kok bisa?
Dia ini tidak paham soal apa yang ia katakan. Karena menurutnya, mungkin menyenangkan para buzzer Anies Baswedan jauh lebih penting daripada membahas soal ekonomi secara utuh. Utang Indonesia memang banyak, tapi kemampuan membayar utang juga tinggi.
Tidak ada sedikitpun apresiasi yang keluar dari mulut ekonom Faisal Basri soal Joko Widodo dan kepemimpinannya. Jokowi sudah berhasil mengeluarkan Indonesia dari resesi ekonomi di tahun 2020 karena keberadaan pagebluk alias pandemi.
Resesi ekonomi terjadi, tapi tidak sesuai yang ditakutkan, karena kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi terhadap hal ini sangat berpihak kepada stabilitas bangsa ini. Kebijakan perbatasan juga tidak menjadi hal yang ditakut-takuti seperti di Cina. Tidak terlalu longgar juga seperti Amerika.
Indonesia berhasil menjadi negara sendiri yang mandiri menjadikan rakyatnya nyaman. Bayangkan saja di tengah pandemi, ada si Rizieq yang disambut ramai-ramai di bandara, sehingga dia menjadi super spreader dan membuat tim satgas kerepotan. Diizinkan juga kan?
Selama ini kita tahu Faisal Basri ini kelihatannya sudah berpihak, dia tidak murni lagi membahas soal ekonomi. Pikirannya sudah disusupi oleh kepentingan-kepentingan kadal gurun yang ingin Jokowi turun. Pokoknya Jokowi turun. Nggak perduli apapun caranya. Pakai cara dongo pun gapapa.
Tapi memang saya percaya sampai saat ini, Indonesia adalah negara yang diberikan anugerah untuk tetap bertahan. Rakyatnya masih lebih banyak yang waras ketimbang yang bodoh dan gampang kemakan hasutan kadrun. Semoga saja rakyat Indonesia tetap bertahan dengan porsi begini.
Jangan sampai orang-orang kayak Faisal Basri, Nicho Silalahi, Anies Baswedan, Amien Rais, Prabowo, dll jadi orang yang menguasai pikiran dan lini pikiran di Twitter. Mereka harus dilawan karena sudah terbukti membohongi rakyat. Mereka itu bersaudara dalam satu visi.
Semoga saja Faisal Basri jadi orang yang tetap begitu, biar Indonesia ini ada yang bisa ditertawakan. Nggak sehat kalau serius terus. Tapi jangan sampai orang itu menguasai otak dan pikiran rakyat Indonesia saja. Karena betul-betul negara ini bisa hancur kalau dibiarkan seperti itu.
Sudah lah Faisal, jangan halusinasi. Indonesia baik-baik saja kok. Pasar saham juga oke. Bank tetap cenderung naik. Mau suruh rush money? Pendengarmu kan nggak ada duitnya?
Begitulah tanya-tanya.☆☆☆