SUMBA TENGAH BALI – Ikatan Mahasiswa Sumba Tengah Bali ( IKMAST), Akan Melaksanakan Rapat Umum Anggota (RUA). Rapat umum anggota yang ke empat kalinya itu akan dilaksanakan tepatnya pada tahun 2022 ini, IKMAST sendiri telah berdiri pada tahun 2019 yang lalu.
RUA adalah kegiatan tahunan IKMAST BALI yang didalamnya ada pembahasan tentang aturan organisasi, pembahasan program kerja organisasi baik jangka pendek dan maupun jangka panjang.
Serta ada regenerasi kepengurusan yang bertujuan agar sistem kepemimpinan dalam sebuah organisasi bersifat fleksibel dan adanya estafet pengetahuan kepada generasi-generasi baru yang dianggap berkompeten dalam menghidupkan organisasi, menjalankan program kerja, mengeksekusi tupoksi organisasi, serta mengolah organisasi menjadi organisasi Mahasiswa ekstra kampus yang dapat menunjang pengetahuan dan menambah wawasan kawan-kawan Mahasiswa untuk berpikir lebih luas dari jurusan yang mereka tempuh dalam dunia akademik.
RUA IKMAST BALI akan dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 23 April dan 24 April 2022.
RUA kali ini akan dibuat berbeda dengan RUA sebelumnya dikarenakan tempat eksekusi kegiatan yang dipilih oleh panitia pelaksana sangatlah strategis, tempatnya jauh dari keramaian dan kebisingan.
Menurut Penyampaian Ketua Panitia SEPRIANUS LAIYA BILI yang biasa di sapa Sepry “pemilihan tempat tersebut karena menginginkan RUA Tahun ini lebih fokus sehingga apa yang di diskusikan dalam RUA dapat tersampaikan dengan jelas, mudah diserap dan dicerna oleh alam pikiran rekan-rekan Mahasiswa yang nantinya berpartisipasi hadir dalam RUA Terangnya.(30/03)
Sepry juga Melanjutkan “RUA bukan saja tentang pembahasan tupoksi organisasi dan regenerasi kepengurusan tapi ada hal-hal mendasar lain yang perlu dipelajari oleh rekan-rekan Mahasiswa seperti teknik dan mekanisme persidangan, cara memandu persidangan dengan baik, cara dewan persidangan mengolah setiap usul, kritik, dan saran forum serta mengambil suatu keputusan dengan bijak”.Paparnya
Selanjutnya Ketua IKMAST BALI GERALDUS TOLU BANI (Gerald) juga mengatakan “Semoga dengan adanya RUA tahun ini semua anggota memiliki kesadaran dan mau keluar dari zona nyaman dan memiliki niat dari diri sendiri untuk berorganisasi sehingga tidak hanya menjadi anggota acuh tak acuh. Sekaligus memiliki kesadaran dan kesiapan untuk mau belajar berorganisasi dan meyakinkan diri untuk siap menjadi kader IKMAST BALI yang mampu diandalkan di masa yang akan datang”.Ungkapnya
Ferdinandus Wala Goli sebagai Dewan Pembina 1 IKMAST BALI menambahkan, bahwa sangat mendukung apa yang akan dieksekusi oleh Panitia pelaksana RUA. Menurut Ferdinand “RUA adalah rapat Tertinggi dalam IKMAST BALI yang sangat penting di ikuti oleh semua Anggota IKMAST BALI karena apa yang menjadi keputusan di forum RUA nanti adalah yang menjadi penentu dan arah jalannya Organisasi IKMAST BALI kedepannya”,Ucapnya.
Lebih lanjut Ferdinand juga menambahkan “Yang paling penting bagi kawan-kawan Mahasiswa bukan saja turut hadir dalam setiap kegiatan rutinitas Organisasi, tapi kawan-kawan Mahasiswa yang dianggap sebagai Agen Of Change dan Agen Of Control mempunyai kewajiban untuk fungsikan organisasi extra kampus sebagai media yang dapat melatih dan membangun mental, karakter, pengetahuan, wawasan dan pola pikir yang baik dan bijak dalam menghadapi era milenial saat ini,”Harapnya
Karena menurut Ferdinand era saat ini bukan lagi soal pendidikan tinggi tapi soal siapa pandai baca situasi dan memposisikan diri maka dia adalah pemenang, sekalipun mereka tidak pernah mengenyam pendidikan setara Mahasiswa. Kita hidup di negara yang Nepotismenya membudaya atau waris mewaris, jadi tugas Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Control Sosial harus dapat merubah sistem atau mindset seperti itu menjadi sistem budaya jujur dan transparan,”tutup Ferdinand.
Dalam hal ini ANDREAS PEGA SABAORA sebagai Dewan Pembina 2 IKMAST BALI turut memberikan pendapatnya dan menurutnya, “RUA adalah Forum tertinggi dalam pengambilan keputusan suatu organisasi salah satunya IKMAST BALI.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi segala bentuk program kerja organisasi yang telah dilaksanakan oleh pengurus demi perbaikan untuk pengurus kedepannya dan juga sebagai langkah untuk membentuk kader-kader demi pengembangan intelektual tentang kepemimpinan dan peran aktif dalam keorganisasian. Dan Organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang mampu menjadi wahana pencapaian tujuan bersama dan mewakili kepentingan individu-individu yang ada didalamnya.”Andereas menutup pembicaraannya dengan mengucapkan motto organisasi SALAM KSDP – Kita Satu Dalam Perbedaan.”
(**)