Oktober 9, 2024
IMG-20231108-WA0279

KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT – Pengguna kendaraan roda dua (motor) keluhkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nomer 65.783.02 di wilayah Mekar Baru, desa Kapur, kecamatan Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pasalnya melakukan dugaan penyimpangan pengisian BBM jenis Pertalite subsidi dari nozel langsung ke jerigen-jerigen, sehingga para pengendara motor yang mengantri geram karena lama menunggu. Rabu, (8/11/2023).

Menurut pengakuan warga mengantri yang hendak mengisi kendaraannya menyampaikan,

Dalam pengakuannya seorang warga mengaku kesal atas aktivitas tersebut, “Di SPBU ini melakukan pengisian jerigen-jerigen para spekulan di tempat pengisian jalur kendaraan roda dua, sehingga para pengantri yang mau isi tangki motornya menjadi resah karena lama nunggu,” ungkap warga.

“Saya tidak tau hukum atau aturan, yang jelas ini adalah penyimpangan distribusi BBM di SPBU, tapi faktanya SPBU itu singkatan dari Sisa Pengantri Baru Umum, fakta ini harus diketahui oleh pihak Pertamina dan Kepolisian supaya ada penindakan sesuai aturan yang dibuat oleh para orang pintar di negara kita ini,” jelas warga yang meminta media merahasiakan identitas dirinya, melalui chat WA.

“Beritakan Bang, supaya pihak SPBU, Pertamina, Kepolisian kabupaten dan provinsi bisa menjalankan tugasnya masing-masing”,terangnya sambil meminta dirahasiakan,

Lanjut kata warga yang meminta di rahasiakan namanya, “nanti saya dikeroyok oleh oknum-oknum yang tak suka berita ini,” pinta warga.

Selanjutnya, saat di konfirmasi kepada pihak manajemen SPBU 65.783.02 Mekar Baru, pihaknya memberikan penjelasan bahwa benar ada pengisian jerigen dan itu untuk pedagang BBM eceran, penjelasan ini disampaikan oleh Nurul melalui chat WA pada Rabu malam, 8/11/2023.

“Itu jerigen dijalur mobil, Nda pernah dijalur motor sehingga mengganggu pengisian umum,”kata Nurul selaku pihak manajemen SPBU.

Berkilah Nurul menambahkan pelaku usaha yang mengisi menggunakan jerigen adalah warga setempat, “Dan yang mengisi jerigen itu mayoritas penduduk setempat untuk dijual ecer,”Tukasnya.

(Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *