
BLU LPMUKP Dukung Program-Program KKP Termasuk Sistem Resi Gudang
www.beritaterakurat.com, MANADO (18/3) – Lembaga permodalan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) menyatakan kesiapan untuk mendukung program Sistem Resi Gudang (SRG) yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pelaku usaha kelautan dan perikanan yang mengikuti SRG, bisa mendapatkan fasilitas pinjaman atau pembiayaan dari BLU LPMUKP dengan menggunakan resi gudang sebagai jaminannya. Hasil penjualan barang yang ada di gudang tersebut menjadi sumber pengembalian utama. Komoditas yang menjadi sasaran pembiayaan SRG adalah ikan, rumput laut, dan garam.
“LPMUKP pada prinsipnya siap dengan ketentuan yang berlaku untuk membiayai Sistem Resi Gudang,” tegas Dede Solehudin, Kepala Subdivisi Kemitraan pada acara “Sosialisasi dan Inisiasi Kelembagaan Sistem Resi Gudang Komoditas Ikan” di Hotel Aryaduta Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (17/3/2022).
Dalam memilih mitra yang tepat, LPMUKP didukung oleh tenaga pendamping yang tersebar di penjuru tanah air. Terkait SRG, pendamping akan melakukan verifikasi atas kelayakan calon debitur hingga resi gudang yang diagunkan, termasuk verifikasi kepada pihak pengelola gudang sebagai penerbit resi gudang tersebut.
“Sekali lagi kami berupaya untuk sebesar-besarnya membantu atau ikut serta dalam program-program KKP yang dalam hal ini adalah SRG, mengingat ini sangat berkaitan dengan upaya untuk menyukseskan baik itu kampung nelayan, kampung budidaya, maupun penangkapan terukur,” ujar Dede.
Senada, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan program SRG sendiri menjawab kebutuhan permasalahan sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan tangkap yang sifatnya musiman sehingga perlu manajemen stok. “Ketersediaan ikan juga lokasinya pun tersebar. Ikan juga mudah rusak sehingga perlu dikelola dengan baik sejak ditangkap,” imbuh Artati.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Direktur Logistik KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan BRI Kantor Wilayah Manado.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan akselerasi tiga program terobosan KKP yaitu penangkapan ikan terukur berbasis kuota di setiap wilayah pengelolaan perikanan untuk keberlanjutan ekologi; pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor; dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Melalui SRG, di sisi nelayan/pembudidaya/petambak garam dapat meningkatkan posisi tawar sebagai produsen, dan di sisi lain juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi pedagang/eksportir, usaha pabrikan/industri bahan baku, usaha pergudangan, lembaga keuangan, dan pemerintah. (Red)